Kamis, 18 Juli 2013


Mental Skills: Motivasi, Kontrol Emosi, Percaya Diri

Mental skill pada intinya adalah kesiapan pikiran seseorang untuk memenuhi tuntutan psikologis dalam suatu olahraga. Pada umumnya skill ini didasarkan pada motivasi, konsentrasi, percaya diri dan pengendalian emosional.

Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang, yang ditandai dengan denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.

Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, bahwa yang satu berbeda dengan yang lainnya. Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran keprbadian secara umum, potensi intelektual, serta fungsi daya pikir yang dihubungkan dengan olahraga.

Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga

Pengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut bertanding. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan.

1. Berpikir Positif

Berpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

2. Motivasi

Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu.

Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang berasal dan luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik). Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat memperlihatkan motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat memenangkan pertandingan. Oleh karena itu, pelatih harus memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil kerja atlet secara konsekuen.

3. Pengendalian Emosi

Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di sekelilingnya. Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya. Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita mengendalikan emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiri

Pengendalian emosi dalam pertandingan olahraga seringkali menjadi faktor penentu kemenangan. Para pelatih harus mengetahui dengan jelas bagaimana gejolak emosi atlet asuhannya, bukan saja dalam pertandingan tetapi juga dalam latihan dan kehidupan sehari-hari. Pelatih perlu tahu kapan dan hal apa saja yang dapat membuat atletnya marah, senang, sedih, takut, dan sebagainya. Dengan demikian pelatih perlu juga mencari data-data untuk mengendalikan emosi para atlet asuhannya, yang tentu saja akan berbeda antara atlet yang satu dengan atlet lainnya.

Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot, dan sebagainya. Dengan terganggunya keseimbangan fisiologis maka konsentrasi pun akan terganggu, sehingga atlet tidak dapat tampil maksimal. Seringkali seorang atlet mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Demikian hebatnya ketegangan tersebut sampai ia tidak dapat melakukan awalan dengan baik. Apalagi jika lawannya dapat menekan dan penonton pun tidak berpihak padanya, maka dapat dibayangkan atlet tersebut tidak akan dapat bermain baik. Konsentrasinya akan buyar, strategi yang sudah disiapkan tidak dapat dijalankan, bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa.



4. Kepercayaan Diri

Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai.

Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar. Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet. Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya diri.

5. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Makin baik konsentrasi seseorang, maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi. Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting peranannya. Dengan berkurangnya atau terganggunya konsentrasi atlet pada saat latihan, apalagi pertandingan, maka akan timbul berbagai masalah.

Dalam sepakbola, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi tendangan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhimya kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayan dirinya pun akan berkurang. Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia - detikSport).

Membentuk Pemain yang Tangguh

Kepercayaan diri di dalam karakter pemain sepakbola merupakan elemen penting untuk meraih kemenangan. Optimalnya penampilan selain memiliki teknik yang handal perlu juga di tunjang faktor kepercayaan diri.

Apa penyebab mental menurun?

* Tim yang terus menerus mengalami kekalahan.
* Gagalnya seorang pemain berperan dalam tim.
* Faktor Cedera.
* Pelatih yang memberikan tekanan di luar kemampuan pemain.
* Faktor eksternal (keluarga).

Faktor-faktor tersebut sangatlah mempengaruhi kondisi psikis pemain untuk dapat tampil optimal di dalam tim.

Oleh sebab itu, peranan pelatih (coach) sangat vital dalam menentukan penampilan tim dan maksimalnya seorang pemain. Sebaliknya, ucapan-ucapan yang kurang pantas akan menjadi bumerang terhadap kondisi pemain .

Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri pemain:

* Masalah sepakbola yang belum mereka kenal betul.
* Perubahan Posisi yang sering di lakukan pelatih (coach).
* Perubahan taktik.
* Pergantian pelatih.
* Koreksi "kesalahan-kesalahan dalam latihan yang tidak mendapatkan perbaikan".
* Cedera .
* Fokus "masalah pribadi, gaya hidup, media, keluarga".


Membangun Program dari Latihan

Pelatih (coach) yang jeli dapat melihat dengan cermat faktor-faktor tersebut dalam penampilan pemain.

Pemain yang mengalami penurunan penampilan bisa dilihat jelas dalam sesi-sesi latihan yang disusun oleh pelatih. Contoh: ketika pelatih menyusun program shooting to the goal: dari 10 kesempatan tendangan, berapa yang tepat sasaran atau melenceng?

Membangun kepercayaan diri yang tinggi pada pemain harus dilakukan pelatih dengan cara sebagai berikut:

* Membangun dari latihan dengan memberikan pujian untuk pemain.
* Kesan positif dari gerak tubuh pelatih, memberikan apresiasi dengan berteriak: "excellent!"
* Dapat memberikan petunjuk kelemahan dan kekuatan pemain saat berlatih .
* Menikmati latihan dengan memberikan sesi latihan yang menggembirakan pemain.
* Menikmati "kekalahan" untuk dapat bangkit dan memberikan kemenangan yang diharapkan.

Peranan Keluarga dan Orang-Orang Terdekat

Sebagai pemain adalah manusia biasa yang mempunyai persoalan-persoalan pribadi. Pelatih harus tanggap dan dapat melihat dari gerak tubuh pemain, sehingga perananya harus juga bisa melakukan perubahan pada para pemainnya.

Selain faktor pelatih, pemain juga harus mampu mengontrol dir isendiri dan belajar dari kesalahan dan kelemahannya.

Untuk meningkatkan kualitasnya, setiap pemain harus memiliki tujuan dalam meniti kemampuan dan kariernya:

* Pemain harus memiliki target yang tajam dalam perjalanan kariernya di sepakbola.
* Pemain harus terus mengoreksi diri untuk mengoptimalkan penampilannya.
* Pemain wajib membangun mental juara/pemenang di dalam diri masing-masing melalui jenjang bertahap .
* Berkomunikasi antarpemain dan lingkungan sepakbolanya.
* Senantiasa mempersiapkan diri.
(Taufik Jursal Effendi - detikSport)

Taktik, Strategi dan Formasi dalam Sepakbola


Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif.

Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.

Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dilaksanakan secara sportif dan sehat.

Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.

Taktik dalam aplikasinya secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Taktik Penyerangan.

Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan, kelompok,maupun tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif.

Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi:

a. Taktik mencari tempat kosong di antara pemain lawan.
b. Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak (memanfaatkan lebar lapangan).
c. Taktik bermain ketat (jeli melihat peluang).

2. Taktik Pertahanan

Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorangan,kelompok, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.

Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi:

a. Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
b. Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
c. Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence.

3. Taktik Perorangan

Taktik perorangan diartikan sebagai siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang cepat untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam suatu pertandingan.

4. Grup Taktik

Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan dua orang pemain atau lebih dalam melakukan pertahanan dan penyerangan untuk mencari kemenangan secara sportif pada suatu pertandingan.

5. Kolektif Taktik

Kolektif taktik diartikan suatu siasat yangdijalankan oleh suatu regu dalam menjalin kerja sama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandingan.



Cara Menentukan Taktik

Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Apa yang bisa dilakukan pemain saat bertanding.
2. Pelatih harus mengetahui atau paham benar akan kemampuan para pemainnya sendiri dan pemain calon lawan.
3. Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan calon lawan harus diuji coba dalam latihan.
4. Harus mengetahui terlebih dahulu taktik yang biasa digunakan oleh calon lawan.
5. Memperhatikan situasi penonton dan kondisi lapangan.



Taktik dalam permainan sepakbola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepakbola, antara lain sebagai berikut:

1. Teknik atau keterampilan bermain (skill)

Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dikerjakan tanpa penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya, teknik dasar bermain bola harus dapat dikuasai dengan baik.

2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani

Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik, daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang diterapkan tidak akan dapat berjalan secara optimal.

3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik

Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan, daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, di samping mental yang kuat untuk tidak takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.

4. Pemain mengerti peraturan permainan

Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap pemain harus mengerti dan menguasai peraturan permainan.


Formasi dalam bermain sepakbola

Formasi (sistem) dalam permainan sepakbola yang ditetapkan pada peratuaran sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan sistem ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.

Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan kerja sama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam sistem tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.



Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepakbola:

1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. 4 – 2 – 3 - 1 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain gelandang serang dan 1 penyerang.
7. 4 – 2 – 1 - 3 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 1 playmaker dan 3 penyerang.
8. 3 – 4 – 1 - 2 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 1 playmaker dan 2 penyerang.
9. 3 – 4 – 2 - 1 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 2 penyerang lubang dan 1 penyerang tunggal.
10. Dan seterusnya.
(Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia - detikSport)

Senin, 15 Juli 2013

6 PERUBAHAN PADA KURIKULUM 2013

Pertama, terkait dengan penataan sistem perbukuan.

Lazim berlaku selama ini, buku ditentukan oleh penerbit, baik menyangkut isi maupun harga, sehingga beban berat dipikul peserta didik dan orang tua. Menyangkut isi, karena keterbatasan wawasan dan kepekaan para penulis, kegaduhan terhadap isi buku pun sering terjadi. Kejadian terakhir di Kabupaten Bogor pada buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 6 SD (Cerita porno, red).

Penataan sistem perbukuan dalam implementasi Kurikulum 2013 dikelola oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan dan substansinya diarahkan oleh tim pengarah dan pengembang kurikulum. Tujuannya agar isi dapat dikendalikan dan kualitas lebih baik. Selain itu, harga bisa ditekan lebih wajar (public awareness).

Kedua, penataan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) di dalam penyiapan dan pengadaan guru.

Ketiga, penataan terhadap pola pelatihan guru.

Pengalaman pada pelaksanaan pelatihan instruktur nasional, guru inti, dan guru sasaran untuk implementasi Kurikulum 2013, misalnya, banyak pendekatan pelatihan yang harus disesuaikan, baik menyangkut materi pelatihan maupun model dan pola pelatihan.

Momentum Kurikulum 2013 adalah hal yang tepat untuk melakukan penataan terhadap pola pelatihan guru termasuk penjenjangan terhadap karir guru dan kepangkatannya.

Ke depan, sedang disiapkan konsep yang terintegrasi antara jenjang karier dan kepangkatan dengan penilaian profesi guru. Selama ini keduanya terpisah.

Keempat, memperkuat budaya sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler, serta penguatan peran guru bimbingan dan konseling (BK).

Kelima, terkait dengan memperkuat NKRI. Melalui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaanlah, peserta didik diharapkan mendapat porsi tambahan pendidikan karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, toleransi dan lainnya.

Keenam, ini juga masih terkait dengan hal kelima, memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya.

Pada Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia menjadi dominan, yaitu sebagai saluran mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi kepada peserta didik, sehingga bahasa berkedudukan sebagai penghela mata pelajaran-mata pelajaran lain.

Kandungan materi mata pelajaran lain dijadikan sebagai konteks dalam penggunaan jenis teks yang sesuai dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui cara ini, maka pembelajaran bahasa Indonesia termasuk kebudayaan, dapat dibuat menjadi kontekstual. Sesuatu yang hilang pada model pembelajaran bahasa Indonesia saat ini.

"Dari efek domino itulah maka Kurikulum 2013 adalah bagian tidak terpisahkan untuk menata berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sektor pendidikan. Karena itu, Kurikulum 2013 sesungguhnya bukan kurikulum program kementerian, tetapi kurikulum yang menjadi program pemerintah," demikian rilis Kemendikbud (Nograhany Widhi K - detikNews).

Rabu, 26 Juni 2013

 PENJAS dalam KURIKULUM 2013
 
 Kurikulum 2013 rencananya akan mulai diberlakukan pada Juni 2013, ada banyak perubahan jika dibanding dengan KTSP sekarang. Mulai dari jumlah mata pelajaran wajib sampai dengan jumlah jam  mata pelajaran tertentu. Sebagai contoh,untuk Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan yang sekarang ini hanya 21 jam dalam satu minggu, untuk Kurikulum 2013 menjadi 24 jam pelajaran, yang berarti untuk teman-teman guru Penjasorkes tidak perlu lagi mengampu di sekolah lain demi untuk pemenuhan jumlah jam mengajar dalam satu minggu. Karena darikelas I s/d kelas VI masing-masing 4 jam pelajaran.
Tentu semua masih memungkinkan ada perubahan mengingat kurikulum ini masih dalam taraf uji publik.
Dibawah ini saya sajikan sebuah PENGANTAR dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,. yang isinya seputar uji publik untuk pengembangan kurikulum dimaksud. Ada beberapa link yang bisa menampung komentar dan masukan dari kita, dan ada juga link yang berisi Draf Rancangan Kurikulum 2013 untuk di download.
  Mangga..............


Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan atau buku babon; dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

 
Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah (a) Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran; (b) Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan]; (c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan (d) Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
Sementara itu, Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya: (1) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (2) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; (3) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (4) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (5) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (6) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
Tiga faktor lainnya juga menjadi alasan Pengembangan Kurikulum 2013 adalah, pertama, tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Kedua, kompetensi masa depan yang antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
Ketiga, fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest). Yang keempat adalah persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
Selanjutnya, seperti yang akan Anda temukan nanti, berbagai aspek dalam Pengembangan Kurikulum 2013 dapat Anda beri tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini. Anda dapat menggunakan kesempatan baik ini untuk memberi masukan, kritik, dan saran hingga tanggal 24 Desember 2012.
Untuk memaksimalkan uji publik serta agar setiap tanggapan dapat kami rekam dengan baik guna pengolahan lebih lanjut, pelaksanaan uji publik ini dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:
  1. Anda diminta mengunduh rancangan Kurikulum 2013 yang tersedia dalam bentuk PDF pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini (klik disini untuk mengunduh).
  2. Dalam setiap halaman rancangan Kurikulum 2013 tersebut, terdapat ruang untuk Anda memberi tanggapan.
  3. Bilamana Anda hendak memasukkan tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, kami minta Anda terlebih dahulu mengisi identitas diri dalam lembar isian yang tersedia.
Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan lebih lanjut bisa melalui email: ujipublik.kurikulum@kemdikbud.go.id
Atas partisipasi Anda dalam Pengembangan Kurikulum 2013 kami sampaikan terima kasih. Untuk melanjutkan klik disini.



Salam,
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
 Kementerian pendidikan dan Kebudayaan
 http://wahyu-nuansa.blogspot.com/2012/12/kurikulum-2013-guru-penjaas-tak-perlu.html

Sabtu, 18 Mei 2013

Lima Kesalahan Terbesar Orang Saat Makan dan Olahraga


 Tidak diragukan lagi, mengatur pola makan dan rutin olahraga merupakan aktivitas yang harus dilakukan untuk tetap sehat. Namun hati-hati, melakukan kesalahan bisa menghambat usaha Anda untuk tetap sehat.

Dengan melakukan kesalahan tersebut, maka bisa dipastikan usaha Anda mengatur pola makan dan membuat porsi latihan akan menjadi sia-sia. Berikut 5 kesalahan terbesar saat mengelola pola makan dan olahraga, serta bagaimana cara memperbaikinya, seperti dikutp dari HealthNews, Sabtu (18/5/2013):

1. Makan terlalu sedikit lemak
Sebagian besar orang takut mengonsumsi lemak karena dianggap akan membuat gemuk. Padahal cukup lemak merupakan strategi terbaik untuk mengontrol berat badan. Ini karena lemak dapat menunda pengosongan lambung, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu, lemak juga meningkatkan penyerapan antioksidan dan meningkatkan metabolisme, yang membakar lebih banyak kalori.

Lemak juga merupakan nutrisi yang penting dalam diet. Mengurangi terlalu banyak asupan lemak dapat menyebabkan kelelahan, rasa lapar berlebihan, depresi, dan menurunnya sistem imun.

Solusi: Masukkan lemak baik dalam menu makan Anda, seperti seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak kelapa.

2. Konsumsi minuman olahraga saat tubuh tidak membutuhkannya
Jika Anda banyak berkeringat, aktif bergerak selama lebih dari 90 menit, atau berolahraga di tempat yang panas, mengonsumsi minuman olahraga memang lebih dianjurkan agar kondisi tubuh tetap terhidrasi dan akan mengganti elektrolit yang hilang dalam keringat.

Namun jika hanya berolahraga kurang dari 1 jam sebaiknya tidak mengonsumsi minuman ini. Sebab, karbohidrat dalam minuman olahraga dirancang untuk membuat Anda tetap aktif. Mengonsumsinya saat otot tidak memerlukannya akan membuat tubuh mengonsumsi 35 gram gula lebih banyak.

Solusi: Konsumsi air kelapa alami lebih baik jika Anda merasa butuh minuman yang memberi hidrasi saat olahraga ringan.

3. Tidak makan setelah latihan karena takut menjadi sia-sia
Aktif olahraga kan mencegah Anda dari kegemukan, namun kuncinya adalah keseimbangan. Olahraga akan mengambil beberapa nutrisi dari tubuh, sehingga Anda harus mengisinya kembali.

Dengan makan dan memenuhi nutrisi, otot akan pulih kembali. Selain itu metabolisme juga akan menjadi lebih baik.

Solusi: Hitung berapa banyak kalori yang akan Anda bakar melalui olahraga. Setelah itu, kembali hitung berapa banyak kalori yang Anda butuhkan. Ini perlu dilakukan agar kalori yang ada di dalam tubuh tetap seimbang dan tidak berlebihan.

4. Hanya makan protein saja pasca latihan
Setelah melakukan latihan berat atau olahraga, banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, tak hanya protein. Anda juga harus menjaga asupan lemak sehat. Lemak sehat membantu memulihkan otot dan mengoptimalkan sirkulasi.

Seporsi kecil gandum juga dapat mengembalikan glikogen, yaitu karbohidrat yang tersimpan dalam jaringan otot. Glikogen berfungsi sebagai sumber bahan bakar utama selama melakukan latihan. Selain lemak baik dan karbohidrat, penting juga untuk mencukupi cairan tubuh misalnya air putih atau air kelapa.

Solusi: Setelah melakukan latihan, Anda bisa membuat menu makan malam dengan bahan ayam, udang, atau tahu, bersama dengan berbagai jenis sayuran.

5. 'Kalap' makan camilan setelah olahraga
Memang disarankan untuk makan camilan ringan saat 30 menit menjelang akhir sesi latihan. Sebab, pada waktu ini tubuh memulai proses pemulihan. Namun Anda harus perhatikan kapan Anda akan makan malam.

Solusi: Jika 1 jam setelah latihan Anda akan makan malam, maka sebaiknya tidak mengonsumsi camilan apapun saat latihan. Ini justru dapat memberikan tubuh Anda nutrisi jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh untuk pemulihan. Jika berlebihan, bukan tidak mungkin lemak di tubuh akan menjadi berlebihan juga. (Ajenf Annastasia Kinanti - detikHealth)

Jumat, 12 April 2013

 OLAHRAGA DI PAGI BUTA BANYAK MANFAATNYA

Sebagian besar orang tidak begitu tergila-gila dengan olahraga di pagi buta, apalagi di hari libur. Padahal olahraga di pagi buta banyak manfaat kesehatannya lho. Ayo bangun, jangan malas!

Olahraga memang banyak manfaatnya, apalagi bila dilakukan di waktu yang tepat, salah satunya di pagi-pagi buta. Berikut manfaat yang dapat Anda peroleh bila rajin berolahraga di pagi buta, seperti dilansir Dailyhealthpost, Sabtu (13/4/2013):

1. Dampak kardiovaskular lebih baik

Salah satu alasan untuk berlari di atas treadmill adalah untuk meningkatkan kesehatan jantung. Nah, olahraga di pagi buta benar-benar dapat meningkatkan dampak olahraga pada jantung.

Kenapa? Salah satu cara alami tubuh untuk membuat Anda bangun adalah dengan meningkatkan kadar hormon seperti adrenalin, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Ini berarti Anda dapat beberapa manfaat tambahan untuk kardiovaskular ketika berolahraga di pagi hari.

Tapi jika Anda memiliki masalah jantung, bicaralah dulu dengan dokter Anda tentang olahraga di pagi hari, karena penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas jantung ekstra dapat menyebabkan nyeri dada dan bahkan serangan jantung untuk orang dengan masalah mendasar.

2. Meningkatkan daya otak

Olahraga telah terbukti meningkatkan fokus mental dan ketajaman sampai 10 jam penuh pasca latihan. Jika Anda memaksa olahraga setelah bekerja, Anda tidak bisa memanfaatkan keuntungan tersebut karena harus istirahat malam. Latihan di pagi buta berarti kedua otak dan tubuh dalam kondisi yang baik sepanjang hari.

3. Penurunan berat badan lebih baik

Jika Anda olahraga untuk menurunkan berat badan, pagi hari adalah waktu latihan yang optimal untuk itu. Olahraga di pagi hari telah terbukti menekan keinginan makan lebih sedikit sepanjang hari. Bahkan olahraga di pagi hari membuat tubuh membakar kalori lebih cepat dan lebih efisien sepanjang hari.

4. Menghasilkan energi lebih banyak

Olahraga melepaskan senyawa yang membuat Anda merasa nyaman dan senang, seperti endorfin yang meningkatkan mood dan tingkat energi, efek yang bisa bertahan hingga sore hari jika Anda berolahraga di pagi buta. Plus, berolahraga di pagi hari dapat membantu Anda tidur lebih baik dibandingkan jika berolahraga di malam hari.
 Merry Wahyuningsih - detikHealth

Sabtu, 06 April 2013

4-2-3-1 ALA IIF FIRMANA

 4-2-3-1 ALA IIF FIRMANA

Drago Mamic datang dengan membawa formasi 4-2-3-1. Ini pola yang sangat jarang, atau kalau boleh dibilang, tidak pernah digunakan Persib dalam kurun waktu 15-10 tahun terakhir. Sebagaimana mayoritas klub di Indonesia, 3-5-2 (dengan libero) menjadi formasi utama Persib.
Dalam 4 tahun terakhir sendiri mulai mengemuka wacana perihal usangnya pola 3-5-2, tidak terkecuali di Persib. 4 pelatih terakhir Persib, dari mulai Jaya Hartono, Daniel Darko, Jovo sampai Daniel Roekito, beberapa kali sudah mencoba menggunakan pola 4-4-2. Sayangnya, transisi itu tak pernah berlangsung mulus.
Saat menjadi pelatih Persib, Jaya Hartono sempat “ngotot” dengan pola 4-4-2. “Dengan pola 4-4-2 saya bertekad menciptakan Persib yang bermain cantik sekaligus menyerang. Persib harus bisa main menyerang tanpa meninggalkan ciri permainan indah yang sudah terkenal,” papar Jaya ketika baru menginjakkan kaki di Bandung pada 2008 silam.
Eksperimen menggunakan 4-4-2 kembali dilakukan oleh Daniel Darko dan penggantinya Jovo. Karir keduanya yang pendek sebagai pelatih kepala membuat eksperimen itu tak berjalan maksimal. Di era Daniel Roekito, Persib lebih pragmatis lagi dengan berganti-ganti pola dengan pola dasar antara 4-4-2 atau 3-5-2.
Ketika Mamic datang dan mendeklarasikan kalau dirinya hendak memakai pola 4-2-3-1, lantas pertanyaan pun mengemuka: apakah tim yang belum cukup fasih memainkan pola empat bek sejajar (katakanlah 4-4-2) bisa dengan cepat belajar memainkan 4-2-3-1?
****
Formasi 4-2-3-1 sendiri mulai populer di negara-negara Eropa, dalam hal ini Spanyol, khusususnya pada medio 2000-an. Tidak begitu jelas siapa yang menggunakan pola ini pertama kali.
Beberapa media di Eropa menganggap Manchester United sudah menggunakan formasi ini ketika mereka mengalahkan Barcelona pada Final Piala Winners 1991. Kala itu, Bryan Robson berduet dengan Paul Ince di lini tengah dengan pola 2 gelandang bertahan (devensive midfielder/DM) sejajar. Kelak, di Spanyol, duet gelandang bertahan dalam pola 4-2-3-1 ini dikenal dengan nama “double pivot”. Di lini depan, Fergie menempatkan Lee Sharpe dan Mike Phelan yang bertugas menyisir sisi kanan dan kiri lapangan dengan Brian McClair yang berdiri di belakang Mark Hughes sebagai target man. Tetapi di tahun itu, tidak banyak yang sadar Manchester United sudah memainkan pola 4-2-3-1. Orang-orang menganggap Setan Merah memainkan 4-4-2.
Adalah Juan “Juanma” Manuel Lillo yang secara berani dan tegas menyampaikan bahwa timnya bermain dengan pola 4-2-3-1. Saat itu dia menangani tim dari Segunda Division, Leonesa, pada musim 1991-1992. Lilo berkata, “Sangat menguntungkan menggunakan pola yang bisa memainkan empat orang dengan karakter sebagai penyerang, lalu menjadi enam orang ketika para double pivot ikut naik membantu serangan, dan bermain dengan enam orang berkarakter sebagai defender ketika bertahan. Tim menjadi seperti bermain dengan 6+6. Semua mendapat keuntungan.”
Tetapi, tambah Lillo, formasi seperti itu membutuhkan pemain yang benar-benar memiliki mobilitas sangat tinggi. Karena, masih menurut Lilo, jarak antara satu pemain dengan pemain lainnya tidak boleh lebih dari dua puluh lima meter. Ini dimaksudkan agar tim bisa mendominasi permainan. Dengan jarak yang cenderung dekat, dan mempunyai lima pemain di lini tengah, dominasi permainan akan terjadi. Pun ketika tim mencoba memainkan bola vertikal lintas udara, seperti yang beberapa kali dilakukan oleh Zulkifli Syukur menuju Atep ketika melawan Semen Padang kemarin, dalam kemungkinan gagalnya sekalipun, tidak akan sulit untuk merebut kembali bola yang hilang, karena per 25 meter akan selalu ada pemain yang menekan untuk merebut bola, sehingga ruang yang dimiliki lawan pun akan menyempit.
Puncak keberhasilan Juanma Lillo dengan formasi 4-2-3-1 adalah ketika mengantarkan Salamanca promosi ke La Liga. Walaupun di awal-awal musim para pemain Salamanca tidak bisa mengerti keinginan Lillo, pada akhirnya mereka pun mengakui ketangguhan 4-2-3-1 ala Lillo. Di titik ini, Lillo pun mulai dikenal sebagai penemu pola 4-2-3-1.
Lillo’s way pun menyebar menjadi pola yang digemari di Spanyol. Deportivo La Coruna dengan 4-2-3-1 besutan Javier Irureta berhasil menembus dominasi Real Madrid dan Barcelona pada tahun 2000. Pemain kunci Irureta saat itu ada pada Juan Valeron yang bermain persis di belakang Diego Tristan, yang bergantian mengisi pos lone striker bersama Roy Makaay. Secara teknis, Valeron bukan pemain dengan kualitas yang high class, tetapi dia sangat berguna dalam sistem dan fasih memainkan trequartista dalam sistem 4-2-3-1.
Keberhasilan formasi 4-2-3-1 tidak berhenti di tahun itu. Setahun berselang, Rafael Benitez menohok dunia dengan membawa Valencia mengambil alih tahta dari Super Depor La Coruna. Ruben Baraja menjadi duet yang sangat mematikan di pos holding midfielder bersama Albelda. Mereka berhasil membuat Pablo Aimar yang bermain tepat di depan mereka menjadi sangat nyaman. Bukan saja Aimar yang berhasil mereka lindungi, Roberto Ayala, yang bermain di belakang mereka pun menjadi ringan dalam bertugas. Inilah salah satu double pivot terbaik dalam sejarah 4-2-3-1.
Valencia dan Rafael Benitez menemukan puncak kejayaan klub dalam formasi 4-2-3-1 ini. La Liga berhasil mereka pertahankan di tahun berikutnya, sekaligus memastikan mengawinkan dengan Piala UEFA.
4-2-3-1 Rafael Benitez pun menjajah Inggris. Setelah memastikan sukses di Valencia, Rafa pindah ke Liverpool. Tidak butuh waktu lama, Liverpool berhasil menyabet Piala Champions 2005 di Istanbul. Sempat kehilangan arah di babak pertama karena demam panggung dan tertinggal tiga gol, mereka akhirnya berhasil mengemban misi. Xabi Alonso berduet dengan Didi Hamman sebagai DM untuk memastikan Steven Gerrard, Luis Garcia da Vladimir Smicer bermain tanpa harus memikirkan pertahanan. Disinilah kunci awal Liverpool membalikan keadaan.
Tidak heran pada musim-musim berikutnya, Rafa lebih sering membeli pemain dengan karakter gelandang bertahan daripada pemain depan. Tercatat Mohammed Sissoko, Javier Mascherano sampai Lucas Leiva menjadi pemain yang Rafa datangkan. Di saat mereka masih mempunyai Didi Hamman dan Xabi Alonso di skuad, kenapa Rafa masih cenderung membeli DM? Jawabannya karena Rafa sadar, dalam pattern 4-2-3-1, dua DM adalah jantung.
****
Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja formasi 4-2-3-1? Formasi ini terdiri dari empat defender: bek kiri (left back/LB), 2 bek tengah (center back/CB), bek kanan (right back/RB), dua gelandang bertahan (devensive midfielder/DM), flank kiri (left attacking midfielder/LAM), gelandang tengah (central attacking midfielder/CAM), flank kanan (right attacking midfielder/RAM) dan seorang penyerang (central forward/CF). Lihat ilustrasi di bawah untuk memahami sebaran posisi pemain dalam 4-2-3-1.

Sebaran posisi pemain dalam 4-2-3-1.
Seperti yang sudah beberapa kali dibahas pada akun twitter @mengbal, pola 4-2-3-1 itu memastikan bahwa dua gelandang yang berposisi tepat di depan 4 backline dan berdiri di belakang 3 pemain menyerang ditambah satu lone striker adalah jantung permainan. Inilah faktor terbesar yang mempengaruhi alur pertandingan nantinya.
Ada beberapa komposisi yang bisa digunakan terkait penempatan dua DM dalam pola 4-2-3-1. Komposisi pertama, satu destroyer atau biasa kita kenal dengan gelandang pengangkut air berduet dengan satu pemain dengan tipikal passer. Contoh terbaru untuk duet pada kombinasi ini adalah Gustavo dan Schweinsteiger di Bayern Muenchen.
Komposisi kedua adalah destroyersoft DM. Destroyer  bermain untuk memotong semua alur bola ketika diserang dan melindungi empat bek di belakangnya. Soft DM berfungsi mengatur tempo dan menjadi orang pertama yang melakukan serangan ketika bola berhasil direbut sambil sesekali menunggu apabila ada full-back kiri dan kanan yang naik melakukan overlap. Contoh untuk duet jenis ini adalah Javier Mascherano dan  Xabi Alonso.
Komposisi ketiga adalah perpaduan antara keduanya. Ini adalah paketan yang paling sulit ditemui. Kedua holding midfielder yang punya kemampuan dalam ‘berkelahi’, passing, dan mengatur tempo secara bersamaan dan berganti-gantian. Dua pemain dengan kemampuan lengkap, yang bisa main bersamaan tetapi saling bergantian tugas. Perlu waktu yang lama untuk membuat chemistry dalam duet DM jenis ini, contoh untuk duet ini adalah Ruben Baraja dan Albelda. Walaupun Albelda lebih sering melakukan pekerjaan “kotor”, bukan berarti Baraja cenderung stylish, keduanya hampir bertipe sama (lihat ilustrasi di bawah ini untuk melihat area pergerakan 5 gelandang saat melakukan serangan)

Area pergerakan 5 gelandang saat melakukan serangan

Pola 4-2-3-1 juga memungkinkan serangan dari sisi lapangan menjadi lebih menakutkan. Hampir sama dengan pola penyerangan pada formasi 4-4-2, dua full-back kiri dan kanan mempunyai wilayah yang sangat luas. Dari ujung tiang corner pertahanan sendiri sampai ujung tiang corner lawan menjadi wilayah mereka. Prinsip kerjanya sangat simpel. Full-back naik membantu serangan ketika flank di depan mereka sudah tidak mulai menemukan ruang untuk berlari lebih jauh menyisir sayap dan mulai mencoba membawa bola ke tengah. Full-back kiri dan kanan adalah bayangan dari flank yang ada di depan mereka. Artinya, mereka akan selalu ikut andil dalam berbagai serangan yang melibatkan sisi sayap. Diperlukan ketahanan fisik dan passing yang mumpuni dalam hal ini. Dengan asumsi setiap sisi wilayah diisi oleh dua pemain (full-back dan flank), otomatis akan ada empat pemain yang menyerang dari kedua sisi, wilayah yang sangat potensial untuk membuat peluang dan mengekploitasi serangan. (llihat ilustrasi di bawah untuk melihat area bergerak full-back dan central back)

Area bergerak full-back dan central back
Dua bek tengah dalam formasi 4-2-3-1 sejatinya merupakan pemain bertubuh tinggi besar yang mempunyai kemampuan duel satu lawan satu yang cakap. Hal ini diperlukan karena area mereka cederung luas. Dua bek di kiri dan di kanan akan cenderung naik membantu serangan, maka hanya akan tersisa dua orang di area pertahanan ketika tim sedang menyerang. Kemampuan duel satu lawan satu dimaksudkan untuk meng-intersep serangan balik dari lawan. Mutlak harus ada leader di antara dua orang yang bertugas mengawal pertahanan agar mereka tahu siapa yang harus mengambil siapa dan pergerakan apa yang akan mereka ambil. Tugas kedua bek tengah akan terasa lebih ringan apabila kedua DM mampu melindungi bola dengan baik.
Formasi 4-2-3-1 sangat memanjakan tiga orang di depan double pivot. Buat pemain-pemain yang mempunyai kecenderungan “malas” untuk turun membantu penyerangan, pola ini lumayan menguntungkan mereka. Tugas mereka hanya mengkreasi serangan, dan turun di area minimal ketika kehilangan bola. Ketika lawan sudah mulai memasuki area setengah lapangan sendiri, tugas sudah berpindah menjadi tugasnya DM dan para empat bek di belakang. Pola yang cukup “nyaman” buat selebritis sepakbola semacam Atep.

Trequarista dan lone striker dalam formasi ini adalah puncak dari segala alur serangan.
Trequarista dan lone striker dalam formasi ini adalah puncak dari segala alur serangan. Beberapa pelatih menempatkan big man sebagai ujung tombak di posisi lone striker untuk varasi serangan bola-bola udara. Big man sangat berguna sebagai penyelesai serangan dari berbagai arah termasuk serangan crossing dari sayap dan tembok untuk menjadi sasaran bola pantul yang pantulannya bisa diselesaikan menjadi shooting oleh lini ke dua, dalam hal ini second striker atau trequartista.
****
Akan tetapi, formasi ini bukan tanpa kelemahan. Seringkali tim bermain menjadi hanya 2 kelompok. Kelompok menyerang yang terdiri dari tiga gelandang dan satu penyerang, dan enam pemain di belakang mereka. Enam pemain di belakang ini sering merasa tugas mereka sudah selesai ketika mampu mengamankan pertahanan. Ada link yang putus di antara pemain bertahan dan tiga gelandang serang di depan. Inilah mengapa Juanma mengatakan, tim yang bermain di formasi ini, harus benar-benar mempunyai pemain yang memiliki mobilitas dan pengetahuan atau intelejensia tentang  taktik di atas rata-rata.
Sayangnya, problem itu pula yang melanda Persib di laga perdana melawan Semen Padang beberapa waktu lalu. Dalam banyak momen, seperti ditunjukkan dalam artikel mengbal.com sebelumnya, Persib terlihat belum mulus melakukan transisi dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya. Dua DM seringkali terlihat terlambat menopang 3 AM dan striker dan membuat Persib terlihat bermain dengan dua tim yang terpisah: tim untuk menyerang dan tim untuk bertahan.
Lagi pula, seperti sudah diuraikan di atas, formasi 4-2-3-1 sesungguhnya adalah pengembangan dari 4-4-2. Salah satu yang mendasar dari pola 4-4-2, seperti kita lihat pada tim-tim besar di luar negeri, adalah kemampuan dua full-back untuk terus menerus menopang kedua flank di tepi lapangan. Ini membutuhkan stamina yang sangat prima. Tanpa materi full-back yang bisa memenuhi syarat itu, bukan sekadar faktor DM, formasi 4-2-3-1 bisa kurang berjalan dengan baik. Ini juga terlihat dalam laga melawan Semen Padang kemarin. Kurang agresifnya dua full-back Persib membuat serbuan dari sayap menjadi kurang menggigit.
 ilustrasi oleh @Lyovv.

Selasa, 02 April 2013



Sejarah Permainan Bola Tangan

            Permainan bola tangan yang kita kenal pada saat ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari Jerman yaitu Konrad Koch.
            Akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung menjadi populer pada saat tersebut. Sejak diperkenalkan oleh Koch dan berkembang di Eropa, sampai tahun 1904 hanya sedikit sekali terdengar tentang permainan ini. Setelah perang dunia pertama berakhir, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan mempopulerkan kembali permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum mempunyai badan/organisasi sendiri.
            Peraturan permainan bola tangan ini pada saat itu disusun berdasarkan peraturan dari association football yang disesuaikan dengan bentuk dan pola permaina bola tangan. Salah satu peraturan yang diambil dari sepak bola adalah peraturan offside, tetapi peraturan ini dirasakan sebagai pengahambat dan bukannya melancarkan jalannya permainan. Kemudian peraturan ini dihapuskan, setelah beberapa tahun berjalan.
            Permainan bola tangan ini mulai berkembang di Eropa, kemudian menjadi salah satu cabang olahraga yang tetap dan teratur dimainkan di sekolah, klub, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.
            Permainan bola tangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahrga yang lain dalam lingkup internasional oleh International Amateur Athletic Federation (I.A.A.F), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu.
            Sejak tahun 1904, permainan bola tangan mulai berkembang dengan mantap di bawah pengawasan I.A.A.F. makin banyak bangsa-bangsa yang mulai mencantumkan permainan bola tangan dalam kegiatan olahraga mereka dan pertandingan internasional menjadi bertambah populer.
            Pada tahun 1926, seiring dengan kemajuan perkembangan permainan bola tangan dan juga cabang olahraga yang baru berkembang lainnya, I.A.A.F membentuk panitia khusus yang mewakili negara-negara dimana permainan bola tangan dimainkan; untuk melihat kemungkinan membentuk suatu peraturan permainan bola tangan yang standar dan seragam.
            Hasil kerja panitia khusus adalah : diakuinya permainan bola tangan sebagai cabang olahraga tersendiri dan adanya kemungkinan dibentuk organisasi federasi bola tangan yang berdiri sendiri.
Tahun 1928 yang bertepatan dengan diadakannya Olympic Games, wakil dari 11 negara mengadakan pertemuan di Amsterdam. Dari hasil pertemuan itu, terbentuklah suatu organisasi federasi bola tangan yang resmi yang disebut International Amateur Handball Federation (I.A.H.F) yang beranggotakan 11 negara.
Presiden I.A.H.F pertama adalah Avery Brundage seorang anggota yang kemudian hari menjadi presiden dari International Olympic Committee (I.O.C). Salah satu tugas pertama I.A.H.F di Amsterdam pada tahun 1928 itu adalah menyelenggarakan demonstrasi pertandingan di Olympic Games tersebut.
            Tahun 1931, hanya tiga tahun setelah I.A.H.F terbentuk, permainan bola tangan dicantumkan dalam acara Olympic Games oleh I.O.C. Pada tahun 1934 anggota dari I.A.H.F bertamabah menjadi 25 negara anggota.
            Permainan bola tangan menjadi suatu cabang olahraga yang populer dan dimainkan si seluruh dunia dan pada tahun 1936, pada waktu dilangsungkannya Olympic Games di Berlin, permainan bola tangan memperkokoh posisinya dan menjadi slah satu cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi.
            Pada Olypmpic Games tersebut, negara tuan rumah berhasil memenangkan medali emas. Dan dua tahun kemudian, Jerman kembali mengulangi keberhasilannya, pada saat kejuaraan dunia I yang diselenggarakan untuk merayakan 10 tahun berdirinya I.A.H.F. Jumlah peserta pada saat itu adalah 10 negara.
            Perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang olahraga lainnya mengalami kemunduran.
            Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bola tangan.
            Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International Handball Federation (I.H.F) badan/organisasi yang resmi untuk bola tangan di seluruh dunia. Sekretariat, dewan pimpinan dan komisi teknik dari I.H.F berpusat di Basel, Swiss, dan kemudian I.H.F menjadi anggota dari Federation of International Sports Assoaciation. I.H.F sebagai organisasi yang resmi dari cabang olahraga bola tangan diwajibkan menghimpun semua perkumpulan nasional yang beranggotakan klub, sekolah, akademi, universitas dan lain-lain.
            I.H.F bertanggung jawab dalm penyelenggaraan kompetisi, turnamen internasional seperti :
  • *      Piala Eropa
  • *      Piala Baltic
  • *      Piala Mediterranean (Laut Tengah)
  • *      Piala Latin
  • *      Piala Asia
  • *      Piala Dunia dan
  • *      Turnamen Olympiade.

Kamis, 28 Maret 2013

TUJUH TIPS TUBUH ANDA TETAP FIT DAN BUGAR

Tetap fit berarti menjaga tubuh Anda tetap berada dalam kondisi yang baik. Kesehatan tubuh, pikiran dan spiritual adalah tiga hal dasar yang harus Anda jaga untuk membuat hidup Anda menjadi sehat dan tetap bugar.
Untuk menjaga tubuh tetap bugar, cobalah untuk melakukan tips-tips berikut ini:
1. Ketika Anda bangun di pagi hari, sebelum mencomot makanan apapun, cobalah untuk minum air, karena   air adalah mineral yang paling alami dan bergizi tinggi dalam kehidupan.
2. Konsumsi makanan sehat dan seimbang dengan banyak makan sayuran dan buah-buahan, disertai dengan minum air yang cukup. Cobalah untuk makan setidaknya 3 atau 4 jenis buah setiap hari, seperti jeruk, pisang, dan sebagainya. Kenapa.? Karena buah mengandung vitamin yang sangat penting bagi tubuh Anda, selain itu buah juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
 Mulailah berlatih. Libatkanlah diri Anda dalam kegiatan aerobik, olahraga setidaknya 30 menit setiap hari, baik di pagi hari atau di malam hari, dapat membantu memproduksi sel erythrocytic dan juga membantu mengatur detak jantung Anda. Cobalah untuk melakukan push-up ataupun sit-up sebanyak mungkin dalam sehari. Teruslah bergerak. Berjalan, berlari atau menari, usahakanlah untuk terus bergerak dan menjadi aktif.
3. Kontrol pikiran Anda. Untuk menjadi sehat, sangat penting untuk memulainya dari pikiran Anda. Anda harus mencapai tingkat hidup ‘bahagia’. Hindari stres emosional dan psikologis, Anda harus memiliki istirahat yang cukup agar dapat berkonsentrasi pada pekerjaan atau kegiatan lain. Menonton film yang baik dan membaca buku juga merupakan sumber pengetahuan dan dapat membantu Anda menjaga pikiran Anda tetap sehat dan kaya.
4. Kesehatan spiritual juga sangat penting. Untuk menghindari depresi, Anda dapat belajar bagaimana untuk tenang dalam situasi sulit dengan mendengarkan musik yang Anda sukai.
5. Kurangi minuman beralkohol. Jangan memulai aktivitas Anda dengan mengkonsumsi minuman yang beralkohol. Semakin banyak minuman beralkohol yang Anda konsumsi, maka akan membuat hati Anda menjadi semakin lemah. Alkohol bersifat adiktif dan dapat menyebabkan Anda memiliki masalah psikologis, masalah ginjal dan masalah hati. Jadi mari biasakan untuk tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
6. Kurangi junk food atau makanan cepat saji, karena mengandung banyak lemak. Makanan ini sangat terkonsentrasi dengan rasa, pengawet, pewarna buatan, pemanis, bahan kimia berbagai jenis, dan sebagainya yang tidak baik untuk tubuh. Jadi, sebisa mungkin hindarilah junk food, karena bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda secara bertahap.
7. Jangan meminum obat apapun di luar pengawasan dokter. Semua obat harus diminum berdasarkan resep yang tepat. Maka jangan disalahgunakan, atau mengganti resep yang diberikan dokter dengan resep lainnya.
Jadi, mulailah melakukan hal-hal yang menambah nilai ekstra untuk hidup Anda dan tubuh secara keseluruhan.
 Oleh , 28/Mar/2013